TAPANULI UTARA, KOMPAS.TV - Gempa bermagnitudo 6,0 mengguncang Tapanuli Utara, setelah gempa pertama terjadi 24 gempa susulan.
Akibatnya, dua korban meninggal dunia.
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, menyebut gempa merusak rumah warga dan sejumlah fasilitas umum.
Di antaranya, terminal, serta lampu penerangan.
Data sementara yang diterima Bupati, ada lima korban luka yang kini rawat di rumah sakit, dan ada dua korban meninggal dunia.
Bupati meminta, pemerintah kecamatan dan desa, mengimbau warga tetap waspada, mengantisipasi kembali terjadi gempa susulan.
Baca Juga Update pasca Gempa Tapanuli Utara: 60 Meter Jalanan Tertutup Material Longsor, Rumah Ibadah Rusak di https://www.kompas.tv/article/333876/update-pasca-gempa-tapanuli-utara-60-meter-jalanan-tertutup-material-longsor-rumah-ibadah-rusak
Berdasarakan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, B-M-K-G, gempa terjadi di Tapanuli Utara bermagnitudo 6,0 pada pukul 02.28 Sabtu (01/10) dini hari.
Pusat gempa, berada di darat 15 kilometer barat laut Tapanuli Utara, dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa dirasakan warga di daerah Tarutung, Singkil, Sipahutar, Tapak-Tuan, dan Gunung Sitoli.
Pasca-gempa, dalam video amatir, memperlihatkan himbauan pihak berwenang, agar warga tetap tenang, dan berada di luar rumah.
Sebelumnya, gempa memicu kepanikan warga, dan berada di jalan raya untuk menghindari dampak gempa.