Praktik eksekusi dan pengadilan jalanan pernah terjadi di masa Orde Baru, tepatnya pada kurun waktu 1982 hingga 1985.
Kala itu dikenal dengan istilah penembakan misterius atau Petrus.
Petrus berperan mengeksekusi siapa pun yang dianggap sebagai pelaku kriminal maupun tindak kejahatan, atau pihak-pihak yang dianggap resisten mengganggu pemerintahan Orde Baru.
Peristiwa ini termasuk dalam golongan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia, karena telah mengadili seseorang tanpa melalui proses hukum.
Pelanggaran hak asasi yang dilakukan dalam Petrus adalah menghakimi siapa saja yang dinilai sebagai pelaku kriminal atau kejahatan, seperti preman, perampok, dan lain-lain.
Pada 1983, tercatat sebanyak 532 orang tewas dan 367 tewas karena luka tembak diduga korban penembakan misterius.
Kemudian, pada 1984, ada 107 tewas dan pada 1985 sejumlah 74 orang tewas, 28 di antaranya tewas karena ditembak.
Simak berita selengkapnya dalam video berikut!
Penulis Naskah: Rizkia Shindy
Host: Anggie Puspariana
Narator: Anggie Puspariana
Videografer: Lutfiansyah Aditya Vanjalu
Video Editor: Agung Setiawan
Produser: Yusuf Reza Permadi
Musik: Mist - Odonis Odonis
#PenembakanMisterius #BobbyNasution #beginiceritanya #JernihkanHarapan
Artikel terkait:
https://www.kompas.com/stori/read/2021/08/05/120000579/penembakan-misterius-petrus-latar-belakang-dan-dampaknya