Fenomena badai Matahari diprediksi akan terjadi lebih cepat dari perkiraan awal yakni akhir 2023.
Fenomena badai Matahari adalah lonjakan pelepasan energi Matahari melalui titik-titik tertentu karena terjadinya gangguan magnetik.
Hal ini terjadi seiring tidak seragamnya kecepatan rotasi bagian-bagian permukaan Matahari dan antara permukaan dengan interior matahari.
Ketidakseragaman kecepatan rotasi ini menyebabkan garis-garis gaya magnetik Matahari bisa saling berbelit dan membentuk busur yang menjulur keluar dari fotosfera.
Busur tersebut akhirnya memerangkap plasma Matahari yang pada satu saat busur ini akan putus dan menghasilkan dua fenomena, yang keduanya bisa menjadi penyebab terjadinya badai matahari.
Beberapa aktivitas yang terjadi di permukaan Matahari seperti jilatan api (solar flares) atau ledakan massa korona (CME).
Meski begitu, sebetulnya magnetosfer bumi bisa membelokkan sebagian besar aktivitas Matahari itu namun beberapa partikel yang dilontarkan oleh CME tetap dapat memasuki bumi.
Sementara itu, badai Matahari yang memancarkan gelombang geomagnetik ini juga dapat menciptakan arora di daerah kutub Bumi.
Namun, fenomena badai Matahari juga dapat sangat merusak dan berbahaya karena dapat menyebabkan cuaca antariksa yang merusak, hingga menyebabkan gangguan satelit hingga jaringan internet.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Penulis: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Penulis Naskah: Putri Aulia
Narator: Putri Aulia
Video Editor: Farah Chaerunniza
Produser: Ira Gita Natalia Sembiring
Musik: Nonlinearity - Trout Recording
#JernihkanHarapan #BadaiMatahari
Artikel terkait:
https://www.kompas.com/sains/read/2023/07/12/093000323/apa-itu-fenomena-badai-matahari-