Kejanggalan Proses Hukum Kasus Pemerkosaan dan Revenge Porn di Pandeglang

Kasus dugaan pemerkosaan dan revenge porn di Pandeglang, Banten, viral setelah keluarga korban mengungkap sejumlah kejanggalan proses hukum. Iman Zanatul Haeri selaku kakak korban mengatakan bahwa adiknya diperkosa. Video asusila tersebut kemudian disebar untuk mengancam korban agar menjadi pacar pelaku.

Selama proses hukum, keluarga mendapat perlakuan janggal. Kejanggalan pertama, keluarga korban tidak mendapatkan informasi jika sidang kasus tersebut sudah berjalan. Mereka baru mengetahui dan mendapatkan informasi saat sidang kedua, yakni ketika korban dipanggil sebagai saksi.

Kedua, dalam sidang yang digelar pada 6 Juni 2023, korban selaku saksi dipanggil oleh salah satu jaksa penuntut umum ke ruang pribadi dan diminta untuk memaafkan pelaku.

Selanjutnya, pada 13 Juni 2023, saat Iman bersama korban datang ke Posko PPA Kejari Pandeglang untuk melaporkan kejanggalan proses sidang, jaksa marah lantaran pihak korban menggunakan jasa pengacara. Saat itu, Kepala Kejari Pandeglang Helena Octaviane juga turut datang.

Sementara itu, dalam sidang tuntutan pada Selasa (27/6/2023), pelaku Alwi Husen Maolana yang duduk di kursi terdakwa dituntut dengan penjara selama 6 tahun dan denda Rp 1 miliar subsider 3 bulan kurungan.

Meski puas dengan tuntutan terdakwa, kuasa hukum korban Rizki Arifianto mengatakan, pihaknya tidak akan berhenti setelah putusan hasil sidang keluar. Sebab, berdasarkan keinginan keluarga, pihaknya akan melaporkan terdakwa dengan tindak pidana lain.

Simak selengkapnya dalam video berikut.

__________

Host: Vanessa Benedicta

Video Editor: Vanessa Benedicta

Produser: Nibras Nada Nailufar

#KasusRevengePorn #Kasuspemerkosaan #revengeporn #kreasikompascom