Beginilah keseharian Aan Diniyati yang harus berjalan kaki sekitar 10 kilometer untuk mengantar suami untuk berobat dan cuci darah ke RS Bhakti Asih Brebes, Jawa Tengah.
Sang suami, Nurohman harus pergi cuci darah dua kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Rabu dan Sabtu.
Aan mengatakan sebelum berjalan kaki untuk mengantar sang suami, ia pernah menggunakan becak motor.
Namun, lama kelamaan biaya yang dikeluarkan tidak cukup, sehingga ia memutuskan untuk menggunakan kursi roda dan berjalan kaki ke rumah sakit.
Ia juga mengatakan enggan memanfaatkan mobil ambulans milik pemerintah desa karena malu dan tak ingin merepotkan orang lain.
Aan mengatakan pada 2018 lalu kondisi sang suami sempat stabil sehingga kontrol cuci darah hanya dilakukan sekali dalam sepekan.
Namun, pada tahun 2019 Aan menyebut kondisi sang suami kembali menurun sehingga harus menjalani cuci darah dua kali dalam sepekan.
Aan mengatakan biaya pengobatan sang suami ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Kepala Ruangan Hemodialisa RS Bhakti Asih Ahmad Muzaki mengatakan untuk saat ini kondisi Nurohman cukup stabil lantaran ia rutin kontrol dua kali dalam sepekan.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Video Jurnalis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi
Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi
Penulis Naskah: Putri Aulia
Narator: Putri Aulia
Video Editor: Farah Chaerunniza
Produser: Ira Gita Natalia Sembiring
Musik: Purity - Ross Lara
#JernihkanHarapan
Artikel terkait:
https://regional.kompas.com/read/2023/06/11/195757978/cerita-aan-dorong-kursi-roda-sejauh-10-km-untuk-antar-suami-cuci-darah