Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) akan menetapkan 1 Syawal 1444 H berdasarkan kriteria imkanur rukyat atau visibilitas hilal MABIMS. Ketinggian hilal pada 29 Ramadhan 1444 H sudah di atas ufuk saat Matahari terbenam, tetapi masih di bawah kriteria minimum imkanur rukyah (visibilitas) atau kemungkinan hilal dapat terlihat yaitu 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Oleh karena itu, sama seperti pemerintah, menurut NU juga ada kemungkinan perbedaan lebaran 2023.
Sementara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah mengumumkan kapan Hari Raya Idul Fitri 2023 atau 1 Syawal 1444 H melalui hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah 1444 H pada Februari lalu. Hasilnya, Muhammadiyah menetapkan Lebaran Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 H jatuh pada 21 April 2023.
Terkait potensi perbedaan waktu Hari Raya Idul Fitri 2023, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Islam untuk tetap menjaga toleransi. Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Ia menekankan, warga Muslim perlu bersikap saling menghargai yang dapat diwujudkan dengan saling bantu saat melakukan takbir keliling.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Penulis: Alicia Diahwahyuningtyas | Miska Ithra Syahirah | Ahmad Naufal Dzulfaroh | Aryo Putranto Saptohutomo | Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Dandy Bayu Bramasta
Penulis Naskah: Rizkia Shindy
Host: Michaela Winda
Video Editor: Dina Rahmawati
Produser: Adesari Aviningtyas
Musik: Arabian Nightfall - Doug Maxwell Media Right Productions, September Pass
#Lebaran2023 #IdulFitri2023 #NewsUpdate #JernihkanHarapan