Rusia akan menangguhkan partisipasi dalam perjanjian START Baru, pakta pengendalian senjata nuklir AS-Rusia terakhir yang tersisa. Hal itu disampaikan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Selasa (21/2/2023).
START Baru, merupakan perjanjian yang berfungsi membatasi masing-masing negara untuk memiliki maksimal 1.550 hulu ledak nuklir. Perjanjian itu ditandatangani pada 2010 dan akan berakhir pada 2026 mendatang.
Kendati demikian, Putin menegaskan, bahwa keputusan ini tidak berarti Rusia sepenuhnya menarik diri dari perjanjian START Baru.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, menyebut pengumuman Rusia itu sangat disayangkan dan tidak bertanggung jawab.
Blinken memastikan pihaknya akan mengawasi dengan cermat apa yang sebenarnya dilakukan oleh Rusia.
Ia juga mengatakan, AS tetap siap untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia tentang pembatasan senjata strategis kapan pun.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, mendesak Presiden Putin untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Penulis: Irawan Sapto Adhi
Penulis Naskah: Timothy Afryano
Narator: Timothy Afryano
Video Editor: Alfiyan Oktora Atmajaya
Produser: Rose Komala Dewi
Music: Dimished Returns - Jeremy Korpas
#JernihkanHarapan #Rusia #Nuklir