Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja berharap agar peserta Pemilu 2024 tidak menggunakan politik identitas, seperti pada Pemilu 2019 lalu.
Ia menilai bahwa politik identitas merupakan permasalahan yang besar. Apalagi, kata Bagja, jika melakukan kampanye atau sosialisasi di tempat ibadah.
Menurut Bagja, hal itu akan menimbulkan politisasi berbasis SARA yang dapat menyebabkan perpecahan antar masyarakat untuk ke depannya.
Oleh sebab itu, Bagja mengungkapkan, apabila ada partai politik yang menggunakan politik identitas atau pun kampanye di tempat ibadah maka akan langsung berhadapan dengan Bawaslu.
Hal tersebut disampaikan Bagja saat ditemui di The Sultan Hotel & Residence Jakarta usai pelantikan Sekretaris Jenderal Bawaslu, Jumat (17/2/2023).
Simak selengkapnya dalam video berikut ini.
Video Jurnalis: Claudia Aviolola
Video Editor: Claudia Aviolola
Produser: Ira Gita Natalia Sembiring
Musik: Pray-Anno Domini Beats
#AncamanBawasluterhadapParpol #PolitikIdentitas #JernihkanHarapan