Hidup melambat bersama kayuhan sepeda menjadi sebuah cara yang meditatif di tengah hiruk pikuk kehidupan yang serba cepat. Ade Putri,Cullinary Storyteller dan Arie Dagienkz, penyiar radio, sepakat akan hal tersebut. Bersepeda membuat Ade Putri dan Arie Dagienkz kerap menemukan keseruan saat berjumpa dengan orang-orang di jalan.
Namun, bagi Ade Putri, hidup melambat dengan sepeda bukan berarti toleran terhadap keterlambatan. Justru, sepeda menjadi sebuah alternatif di tengah kemacetan dan solusi yang murah untuk dapat tetap menjaga ketepatan waktu.
Pelajaran dari bersepeda dirasakan pula oleh Arie Dagienkz saat mendapatkan pengalaman spiritual ketika melakukan touring. Dari bersepeda, Arie Dagienkz mendapatkan afirmasi akan sebuah pepatah ‘don’t judge the book by its cover’ sewaktu bertemu orang-orang berpenampilan menyeramkan baginya pada waktu itu.
Temukan inspirasi lainnya dari cerita-cerita Ade Putri dan Arie Dagienkz hanya di Beginu Episode “Beginu S5E11: Arie Dagienkz, Konsistensi di Radio, dan Perjalanan Memegang Angin dengan Sepeda” dan “Beginu S6E11: Ade Putri Paramadita, Hidup Secukupnya, dan Melambat dengan Sepeda”.
#beginu
#wisnunugroho
#ariedagienkz
#adeputri
#kcm
#jernihmelihatdunia
#maknadibaliksepeda