Kebiasaan minum kopi yang kerap dilakukan orangtua sangat mungkin menular pada anaknya.
Apalagi, kini kopi bisa disajikan dalam bermacam kreasi yang membuat semakin banyak anak menyukai racikan kopi.
Dilansir dari Medical News Today, penelitian di 2014 menemukan, kopi menyumbang 10 persen asupan kafein pada anak usia 2-11 tahun.
Namun, mengingat adanya kandungan kafein yang tinggi, amankah anak-anak minum kopi?
Kafein memang stimulan yang terbukti meningkatkan performa fisik seperti memperbaiki respons tubuh dan menunda kelelahan atau kantuk.
Namun, kafein tinggi juga bisa menyebabkan sejumlah efek samping, seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah.
Menurut ahli, sebaiknya orangtua tidak memberikan kopi pada anaknya, sekalipun dalam berbagai racikan dan variasi minuman.
“Untuk anak-anak, ada banyak potensi implikasi kesehatan dari kafein,” kata ahli endokrin pediatrik Cleveland Clinic, AS, Roy Kim, MD.
American Academy of Pediatrics bahkan menyatakan, tidak ada dosis kafein terbukti aman untuk anak 12 tahun ke bawah.
Jika kafein pada dewasa bisa meningkatkan fokus dan semangat, anak kecil belum bisa memproses kafein dalam tubuh.
Kafein dosis kecil saja pada anak bisa membuat anak gelisah, anxiety, dan psikis yang sensitif.
Selain itu, anak-anak juga lebih berisiko terganggu pencernaannya ketika harus merombak kafein di dalam tubuh.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
-----------------------------------------------------
Sumber footage: Pexels, Shutterstock
Sumber berita: Inten Esti Pratiwi
Penulis naskah: Dino Oktaviano
Video editor: Antonius Aditya Mahendra
Produser: Dino Oktaviano
Musik: The Monuments and Tunnels in Goa and Hampi - Bail Bonds
-----------------------------------------------------
#imajikompascom #kompascom #kopi #anakkecilminumkopi