Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Suwartini, Seorang Ibu Penambal Ban di Banjarbaru

6 Januari 2023, 05:20 WIB

BANJARBARU, KOMPAS.TV - Suwartini yang merupakan ibu 3 anak mempunyai pekerjaan yang jarang dilakukan oleh perempuan.

Ia tidak hanya memasak, merawat anak dan mengurus rumah tangga, namun ia juga bekerja sebagai tukang tambal ban dan menyetel pelek ban di Banjarbaru.

Suwartini mengaku sudah menambal ban sejak 16 tahun lalu, awalnya ia belajar karena sang suami memang mempunyai kios tambal ban dan stel pelek ban sejak tahun 90-an.

Baca Juga Kasus Korupsi Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Kejari Banjar Tetapkan 2 Tersangka di https://www.kompas.tv/article/360459/kasus-korupsi-proyek-rehabilitasi-jaringan-irigasi-kejari-banjar-tetapkan-2-tersangka

Melihat suaminya bekerja sebagai penambal ban dan pekerja bengkel, membuat Suwartini tertarik untuk belajar sekaligus dapat membantu perekonomian keluarganya.

Dari hasil bekerja sebagai penambal ban, Suwartini dapat menyekolahkan anak-anaknya, bahkan anak pertamanya saat ini sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri di Banjarbaru.

“melihat suami kerja nambal ban, aku kepingin belajar. Lalu aku begawi, ibaratnya gak dipaksa suami memang aku mau sendiri, sampai sekarang bisa merakit pelang, menyetel sedikit-sedikit,” ucap Suwartini.

Kios milik Suwartini yang terletak di seberang kantor PTAM Intan Banjar ini cukup ramai dikunjungi pelanggan untuk menyetel pelek sepeda motor.

Pelanggan mengaku meski dikerjakan oleh perempuan, namun kualitas pekerjaannya tidak perlu diragukan.

“Sampai sekarang untuk kualitas walaupun dikerjakan ibu-ibu tapi masih oke untuk dipakai ke area yang lebih ekstrim.” Ungkap seorang pelanggan, Ahmad Yani.

Baca Juga Kejari Banjar Musnahkan Barang Bukti 136 Kasus Sejak 2020 di https://www.kompas.tv/article/358843/kejari-banjar-musnahkan-barang-bukti-136-kasus-sejak-2020

Suwartini juga mengaku ia senang bekerja sebagai penambal ban dan penyetel pelek ban karena pekerjaan ini halal.

Pekerjaan ini juga menunjukkan bahwa menjadi perempuan dan seorang ibu bukan halangan untuk dapat bekerja, bahkan pekerjaan yang jarang dilakukan oleh perempuan sekalipun.

Di momen hari ibu suwartini berharap, bagi para ibu agar selalu diberikan kesehatan untuk dapat bekerja serta mengurus kebutuhan anak dan keluarganya.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/365361/kisah-suwartini-seorang-ibu-penambal-ban-di-banjarbaru
Video Terkini
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke