Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mencatat dari Januari sampai November 2022 ada 1.216 kasus Tuberkulosis (TBC). Dari ribuan orang ini 50 persen diantaranya anak-anak. Dijelaskannya, banyaknya anak yang mengidap TBC karena masih banyak orang yang belum terdeteksi dan belum diobati. Jika diestimasi yang terjangkit TBC ada 2.431 orang, dan baru ditemukan 1.216 kasus. Belum terditeksinya ini menyebabkan anak tertular, apalagi sering dicium dan digendong.
Agus mengatakan, selain itu faktor kurang gizi dan stunting sehingga menyebabkan daya tahan anak berkurang. Selain itu, anak tidak bisa menularkan ke orang lain. Adapun gejalanya, batuk lebih dari 2 pekan disertai demam dan mengalami penurunan berat badan. "TBC anak tidak menularkan tapi anak berpotensi tertular TBC tinggi," kata dia.
Selain anak, pihaknya juga memberikan perhatian kepada pasien yang putus berobat TBC. Sebab, cukup tinggi yaitu 3,93 persen dari jumlah pasien yang harus diobati tahun 2022. Pasien TBC seharusnya rutin pengobatan sampai 6 bulan. Pihaknya khawatir jika tidak diatasi pasien akan resisten obat.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
__________
Penulis Naskah: Vanessa Benedicta
Host: Vanessa Benedicta
Video Editor: Vanessa Benedicta
Produser: Nibras Nada Nailufar
#TBC #TBCAnak #TBCBantul #kasusTBC #Kreasikompascom