Negara G7 mulai memberlakukan pembatasan terhadap harga minyak Rusia pada Senin (5/12/2022). Hal ini terjadi ketika Barat tengah mencoba membatasi kemampuan Rusia untuk membiayai perang di Ukraina. Rusia sebelumnya telah mengatakan tidak akan mematuhi kebijakan G7 itu, meski harus memangkas produksi.
Negara-negara G7 dan Australia pada Jumat (2/12/2022) menyetujui batas harga 60 dollar ASÂ per barel untuk minyak mentah lintas laut Rusia setelah anggota Uni Eropa mengatasi penentangan dari Polandia. Rusia adalah pengekspor minyak terbesar kedua di dunia.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak pada Minggu (4/12/2022), mengatakan pembatasan harga minyak Rusia merupakan gangguan besar yang bertentangan dengan aturan perdagangan bebas.
"Kami sedang mengerjakan mekanisme untuk melarang penggunaan instrumen pembatasan harga, terlepas dari tingkat yang ditetapkan, karena gangguan semacam itu dapat membuat pasar semakin tidak stabil," kata pejabat pemerintah Rusia yang bertanggung jawab atas minyak, gas, energi atom, dan batu bara itu, dikutip dari Reuters.
Novak menegaskan Rusia hanya akan menjual minyak dan produk minyak bumi ke negara-negara yang akan bekerja dengan Rusia di bawah kondisi pasar. “Bahkan jika kami harus sedikit mengurangi produksinya," kata dia.
Perjanjian G7 memungkinkan minyak Rusia untuk dikirim ke negara pihak ketiga menggunakan kapal tanker G7 dan UE, perusahaan asuransi dan lembaga kredit, hanya jika kargo dibeli pada atau di bawah batas 60 dollar AS per barel.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Penulis: Irawan Sapto Adhi
Penulis Naskah: Rizkia Shindy
Narator: Timothy Afryano
Video Editor: Dina Rahmawati
Produser: Adesari Aviningtyas
Music: Science - antarctic, The War Suspense Drone - boomopera, Archetype.mp3
#MinyakRusia #Rusia #OhBegitu #G7 #UniEropa #JernihkanHarapan