Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Sabtu (3/12/2022) menyebut negaranya menjamin hak dan kebebasan.
Hal ini sekaligus untuk membela sistem yang berkuasa di tengah tindakan keras terhadap protes anti-pemerintah yang menurut PBB telah merenggut lebih dari 300 nyawa.
Dilansir dari Reuters, badan keamanan tertinggi negara mengatakan bahwa 200 orang, termasuk anggota pasukan keamanan, tewas dalam aksi protes.
Aksi protes tersebut dipicu oleh kematian Mahsa Amini, wanita Kurdi berusia 22 yang meninggal dalam tahanan pada 16 September lalu.
Polisi moralitas Iran menangkap Mahsa karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian wanita.
Pasca kematiannya, para demonstran melakukan aksi unjuk rasa.
Dalam unjuk rasa tersebut, para demonstran membakar penutup kepala mereka dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Penulis: Tito Hilmawan Reditya
Penulis Naskah: Fathira Deiza A
Narator: Fathira Deiza A
Video Editor: Abdul Azis
Produser: Khairun Alfi Syahri MJ
Music: Chasing Time - SYBS
#JernihkanHarapan #DemoIran
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.