Kedatangan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ke kediaman Gubernur Papua Lukas Enembe menuai kritik. Firli bersama tim KPK memeriksa Lukas di Jayapura. Adapun Lukas merupakan tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi Rp 1 miliar. Dalam pertemuan di Jayapura itu, Firli tampak menjabat erat tangan Lukas yang sedang duduk di depan meja makan. Senyum semringah Firli, sajian makanan di piring ,dan dua lilin menyala di atas meja, diabadikan dalam sebuah foto yang dibagikan kuasa hukum Lukas.
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana mengaku tidak memahami urgensi kedatangan seorang Ketua KPK ke rumah Lukas. Ia menilai, pemeriksaan itu cukup dihadiri tim penyidik dan tim medis dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Menurut Kurnia, tingkah Firli menjabat erat tangan Lukas, seorang tersangka dugaan suap dan gratifikasi menjadi lelucon di masyarakat. Ia mengingatkan, Pasal 21 Ayat (1) Undang-Undang KPK yang baru tidak lagi menyatakan pimpinan KPK merupakan penyidik sebagaimana UU KPK sebelumnya. Pada saat yang bersamaan, Firli juga bukan dokter yang bisa memeriksa kesehatan Lukas. Kehadirannya di rumah Lukas menjadi tanda tanya.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Penulis: Syakirun Ni'am
Penulis Naskah: Rizkia Shindy
Narator: Rizkia Shindy
Video Editor: Abdul Azis
Produser: Rose Komala Dewi
Music: Final Boss - Myuu
#LukasEnembe #KPK #FirliBahuri #JernihkanHarapan