TNI tidak mempermasalahkan jika kerjasama dengan pihak universitas di Indonesia dibatalkan karena ada penolakan dari badan eksekutif mahasiswa (BEM)."Tidak ada masalah. Kan Kerjasama itu antara kedua pihak kan. Antara rektorat dengan TNI," ucap Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi saat diwawancarai Rabu (9/4/2025).Kristomei juga menyadari penolakan tersebut karena khawatir terjadi militerisasi di kampus.Namun, ia menegaskan TNI tidak akan pernah memasukan unsur militerisasi dalam kerjasama tersebut. "Jadi menurut saya kalau, "wah nanti ada militerasi", itu ketakutan atau kekhawatiran tidak berdasar. Harus lebih dipertimbangkan. Harus ada kajian akademiknya," sambung dia.Adapun, diketahui, sebuah nota kesepahaman antara Universitas Udayana (Unud) dan TNI Angkatan Darat yang ditandatangani pada 5 Maret 2025 mengundang sorotan publik. Bertajuk "Sinergitas di Bidang Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi", kerja sama ini dimaknai oleh pihak yang terkait sebagai usaha untuk memperkuat peran institusi pendidikan dalam membangun karakter kebangsaan. Namun, tak butuh waktu lama bagi publik, khususnya kalangan mahasiswa dan pengamat, untuk mengajukan pertanyaan mengenai fokus dan motivasi dari langkah yang diambil TNI dan Unud. Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Udayana I Ketut Sudarsana menyatakan bahwa kerja sama tersebut merupakan kelanjutan dari Nota Kesepahaman antara Kemendikbudristek dan TNI pada Oktober 2023. Tujuan utamanya adalah mewujudkan sinergi dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional. "Kami ingin meluruskan bahwa kerja sama ini tidak akan mengintervensi ruang akademik atau kebebasan berpikir di kampus. Seluruh program kerja sama akan bersifat edukatif, terbuka, dan partisipatif," jelas Sudarsana pada laman resmi Unud, Senin (31/3/2025).Informasi selengkapnya dapat disimak dalam video berikut. Video Jurnalis: Rizky SyahrialPenulis Naskah: Rizky SyahrialVideo Editor: Rizky SyahrialProduser: Nursita Sari #politik #pemerintah #tni #universitas #kerjasama ##vjlab