Kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tidak hanya berdampak pada perdagangan global, tetapi juga bisa memengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Ekonom senior INDEF, M Fadhil Hasan, memperingatkan bahwa kebijakan ini berisiko melemahkan nilai tukar rupiah akibat potensi arus modal asing yang keluar dari pasar negara berkembang.Kenaikan tarif impor AS menyebabkan harga produk yang masuk ke negara itu menjadi lebih mahal, yang berpotensi meningkatkan inflasi. Untuk mengendalikan inflasi, bank sentral AS, The Federal Reserve, kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tinggi atau bahkan menaikkannya. Jika ini terjadi, investor global bisa menarik modal mereka dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, sehingga memperlemah nilai tukar rupiah.Simak selengkapnya dalam video berikut!Penulis: Agustinus Rangga Respati, Sakina Rakhma Diah SetiawanPenulis Naskah: Shafa Maulita MaulanaNarator: Shafa Maulita MaulanaVideo Editor: Aqmal Safa RifaiProduser: Yusuf Reza Permadi#Politik #Pemerintah #TarifImpor #KebijakanTrump #TarifImporASMusic: Mist - Odonis OdonisArtikel terkait:https://money.kompas.com/read/2025/04/04/155308726/tarif-impor-donald-trump-berisiko-bikin-rupiah-melemah?page=2#google_vignette