Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Susu Ikan Sebut 81 Persen Orang Indonesia Kekurangan Protein

12 September 2024, 12:21 WIB

Susu ikan alias minuman yang mengandung protein tinggi tak serta-merta lahir demi kepentingan bisnis belaka.


Dibalik itu, ada kekhawatiran dan kegundahan hati dari tak selesainya kasus-kasus malnutrisi di Indonesia.


Yogie Arry, CEO Berikan Teknologi Indonesia mengungkapkan, salah satu kasus malnutrisi yang tak pernah hilang adalah stunting.


Kata Yogie, setidaknya ada 20 persen anak di Indonesia yang menderita stunting. 


“Anak Indonesia yang menderita stunting angkanya masih di atas 20 persen. Belum lagi kasus malnutrisi lain, seperti balita kurang gizi (wasting) dan obesitas,” ujar dia kepada Kompas.com, Rabu (11/9/2024).


Jika dilihat dalam skala yang lebih luas, lanjut Yogie, mayoritas orang Indonesia ternyata kekurangan asupan protein. Hanya, tak masuk dalam kategori malnutrisi. 


Ia mengeklaim, data itu didapatkan dari sampel yang diambil dari tiap 100.000 orang, yang mana 81 persennya kekurangan protein.


“Cukup miris ya, datanya ada 81 persen orang Indonesia defisiensi protein,” tutur dia.


Maka dari itu, melalui inovasi dan perkembangan teknologi, Yogie mencari solusi untuk menjawab tingginya kasus kekurangan protein di kalangan masyarakat. 


Salah satunya dengan memanfaatkan laut Indonesia yang kaya dengan ikan. 


“Jadi kami memberikan sentuhan teknologi dari ikan yang melimpah. Kami buat lebih praktis menjadi bentuk bubuk supaya mudah dikonsumsi,” imbuh Yogie.


Penulis Naskah: Dzaky Nurcahyo 

Video Jurnalis: Dzaky Nurcahyo 

Video Editor: Dzaky Nurcahyo 

Produser: Adil Pradipta Huwa 


#SusuIkan #MinumanBerprotein #JernihkanHarapan

Video Terkini
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke