Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengaku, dirinya pernah dirundung atau bully masyarakat akibat tak setuju dengan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu ia katakan saat menjadi pembicara di HUT ke-52 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2024).
Dulu saya di-bully dibilang Kenapa Pak Luhut tuh enggak setuju?, Oke dia enggak setuju lah kalau bisa tanpa OTT kenapa mesti OTT, kata Luhut, Senin.
Menurutnya, digitalisasi dalam pemerintahan bisa menjadi kunci untuk mengurangi tindak pidana korupsi di Indonesia.
Ia lalu mencontohkan beberapa program seperti GovTech, Simbara, dan E-Katalog lebih efisien dalam mengurangi tindak pidana korupsi.
Orang mesti bilang KPK, KPK itu di bonsai, apanya dibonsai, itu yang bikin e-katalog itu kan KPK juga, ikut direktur pencegahan dengan kami kerjasama, kita lakukan itu sehingga orang tidak perlu lagi melakukan OTT, kata Luhut.
Simak selengkapnya dalam video berikut ini.
Video Jurnalis: Syalutan Ilham
Penulis Naskah: Syalutan Ilham
Produser: Adil Pradipta
Video Editor: Syalutan Ilham
#kpk #luhut #ottkpk #jernihkanharapan