Lembaga riset dan advokasi kebijakan publik The Prakarsa menilai Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dari gaji yang dipotong, tidak realistis untuk diterapkan. Kebijakan ini dinilai tidak tepat jika dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau bagi Masyarakat.
Direktur Eksekutif The Prakarsa Ah Maftuchan mengatakan, program tersebut positif untuk menyediakan rumah bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Hanya saja, niat baik tersebut justru akan membebani pekerja.
"Niat baik pemerintah untuk menyediakan rumah bagi pekerja melalui Tapera melalui skema iuran sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan untuk perumahan harus ditinjau ulang. Karena skema iuran justru hanya akan membebani pekerja," ujar dia dalam keterangannya, Kamis (30/5/2024).
Simak selengkapnya dalam video berikut!
Penulis: Elsa Catriana, Erlangga Djumena
Penulis Naskah: Nabilah Safirah
Narator: Nabilah Safirah
Video Editor: Dimas Septian Adiyathama
Produser: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Musik: The Shining in Dubai - Unicon Heads
#Tapera #SimpananTapera #PotonganTapera #TabunganPerumahan #GajiDipotongTapera #PolemikTapera #Jokowi #JernihkanHarapan
Artikel Terkait:
https://money.kompas.com/read/2024/05/30/131300926/tapera-tidak-realistis-dan-hanya-membebani-pekerja