RAFAH, kota paling selatan di Jalur Gaza, dikepung dan terus-menerus diserang Israel. Sebelum 7 Oktober 2023, kota yang luasnya hanya 64 km persegi itu sudah kelebihan penduduk dan dilanda kemiskinan dan kondisi kehidupan yang buruk akibat blokade Israel selama 17 tahun terakhir.
Sejak 7 Oktober itu, setelah Israel secara paksa mengusir warga Palestina dari Gaza utara dan tengah ke arah selatan, populasi Rafah meningkat lima kali lipat. Dalam beberapa bulan saja jumlah penduduknya menjadi sekitar 1,5 juta jiwa.
Orang-orang di Rafah, yang sejarah kotanya terbentang selama tiga milenium, kini tinggal di tenda-tenda darurat yang sempit. Tempat-tempat tinggal sementara itu dihuni para pengungsi Palestina yang telah beberapa kali mengungsi dalam hidupnya.
Simak selengkapnya dalam video berikut!
Penulis Naskah: Wiyudha Betha Dinaragis
Narator: Wiyudha Betha Dinaragis
Video Editor: Dimas Bagasgara
Produser: Sherly Puspita
Musik: Anomalous Hedges - The Mini Vandals
#Rafah #AllEyesOnRafah #SejarahKotaRafah #JernihkanHarapan
Artikel Terkait:
https://internasional.kompas.com/read/2024/05/07/143513570/rafah-kota-oasis-di-sinai-gaza-yang-terbelah-perbatasan-kontroversial?page=all#page2