Di Masjid Jamik Singaraja, suasana bulan ramadhan menjadi semakin istimewa dengan kehadiran bubur kajanan yang sudah tak dihidangkan. Para pemuda dengan penuh antusiasme menyediakan bubur tersebut untuk berbuka puasa secara gratis. Bubur ini tidak hanya merupakan hidangan biasa, tetapi juga membawa nostalgia akan masa lalu.
Awalnya berasal dari masakan Arab, namun bubur ini diberi nama baru yang diambil dari lokasi bersejarah Masjid Jamik Singaraja, yakni Kampung Kajanan. Tradisi menyantap bubur kajanan ternyata telah lama terlupakan, bahkan oleh beberapa generasi.
Riono Junianto, sebagai penanggung jawab program di Masjid Jamik Singaraja, menceritakan betapa pentingnya menjaga dan menghidupkan kembali tradisi ini. Melalui program tersebut, mereka berupaya mengajak masyarakat untuk merasakan kembali sensasi dan cita rasa masa lalu.
Simak selengkapnya dalam video berikut!
Penulis: Ahmad Muzakki Al Hasan
Video Jurnalis : Kontributor Buleleng Bali, Ahmad Muzakki Al Hasan
Penulis Naskah: Muhammad Daffa Satrio
Narator: Muhammad Daffa Satrio
Video Editor: Angelia Elza
Produser: Sherly Puspita
#TradisiBuburKajanan #ramadhan2024 #mudik2024 #lebaran2024 #JernihkanHarapan
Music: Inconsciousness - Mini Vandals
Artikel terkait: https://denpasar.kompas.com/read/2024/03/16/192824278/masjid-singaraja-bali-merawat-tradisi-bubur-kajanan-untuk-buka-puasa