Saksi pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) dari PDI-P berulang kali mencecar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari saat sidang pleno rekapitulasi suara nasional dan penetapan hasil pemilihan umum (Pemilu) 2024, Rabu (28/2/2024).
Mereka mencecar KPU soal Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang menjadi sorotan belakangan ini.
Mulanya, seorang saksi dari PDI-P bernama Harli Muin mempertanyakan akurasi data Sirekap. Sebab, dia mengungkapkan, ada perolehan suara calon anggota legislatif yang tiba-tiba merosot.
"Gara-gara ini banyak yang berantem. Kawan saya misalnya, dapat 122.000 suara, begitu ditinggal, jadi 22.000. Bagaimana bisa?" tanya Harli kepada Hasyim.
Selain Harli, saksi lainnya dari PDI-P bernama Al-Munandar mempertanyakan sikap KPU yang tidak mengundang pasangan calon saat melakukan sinkronisasi data di Sirekap.
"Kenapa paslon, peserta pemilu tidak diundang? Padahal ini hal yang krusial, Pak. Ini persoalan angka, persoalan krusial karena semua yang disinkronisasi data-data yang berangkat dari TPS," cecar Al-Munandar.
Menanggapi cecaran ini, Hasyim mengatakan, Sirekap merupakan alat bantu dalam proses rekapitulasi. Hasyim mengakui, dalam proses input hasil penghitungan suara ke Sirekap, terdapat data yang tidak sinkron.
"Betul memang ada yang tidak valid itu betul, tapi kami juga berusaha melakukan koreksi terhadap unggahan hasil pembacaan yang tidak valid atau tidak sinkron, atau anomali tadi," jelas Hasyim.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Penulis Naskah: Michaela Winda Saputra
Video Jurnalis: Michaela Winda Saputra
Video Editor: Michaela Winda Saputra
Produser: Nursita Sari
#PDIP #Sirekap #KPU #JernihMemilih #JernihkanHarapan
Media Sosial Kompas.com:
Facebook: https://www.facebook.com/KOMPAScom/
Instagram: https://www.instagram.com/kompascom/
LINE: https://line.me/ti/p/@kompas.com
TikTok: https://tiktok.com/@kompascom
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L