Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kontroversi "Presiden Memihak" Indikasi Cawe-cawe Jokowi Kebablasan?
00:00
Anura Kumara Dissanayake Menang Pemilu Sri Lanka, Rakyat Pilih Perubahan Baru
02:59
Video Selanjutnya dalam detik
Anura Kumara Dissanayake Menang Pemilu Sri Lanka, Rakyat Pilih Perubahan Baru
Lanjutkan

Kontroversi "Presiden Memihak" Indikasi Cawe-cawe Jokowi Kebablasan?

27 Januari 2024, 14:39 WIB

Pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa seorang presiden boleh memihak dan berkampanye di pemilihan umum terus berlanjut.


Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah menilai, Jokowi semestinya tidak ikut campur lagi dengan kontestasi politik karena konstitusi mengatur bahwa presiden maksimal menjabat selama dua periode.


Oleh karena itu Eep menyebut jika langkah Jokowi merupakan caranya meraih kemenangan namun tidak ingin menggunakan demokrasi.


Simak selengkapnya dalam video berikut.

Video Jurnalis: MICH

Penulis: Achmad Nasrudin Yahya

Penulis Naskah: Arini Kusuma Jati

Narator: Arini Kusuma Jati

Video Editor: Menika Ambar Sari

Produser: Naufal Noorosa Ragadini

Music by Beyond - Patrick Patrikios


#KontroversiJokowi #PresidenMemihak #PresidenKampanye #JernihkanHarapan


Artikel terkait:

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/27/06513641/kontroversi-presiden-boleh-kampanye-jokowi-dianggap-terlalu-ikut-campur 

Video Terkini
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke