Fenomena tornado api muncul saat kebakaran melahap padang savana di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kelaas I Juanda, Teguh Tri Susanto menyebut fenomena itu bernama dust devil.
Menurutnya, meski pusaran api itu terlihat kecil namun kuat. Ia menyebut fenomena itu umum terjadi di tanah lapang yang minim hambatan.
Namun menurutnya fenomena dust devil di Bromo berbeda dengan fenomena puting beliung.
Sebelumnya, kebakaran di Bromo terjadi karena dipicu saat sesi pemotretan prewedding.
Kala itu tim fotografer menggunakan flare namun salah satu flare gagal dinyalakan dan meletupkan percikan api.
Sejak itu kawasan savana di Bromo terbakar habis dan sulit dipadamkan.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Video Jurnalis: Kontributor Probolinggo, Ahmad Foisol Penulis: Andhi Dwi Setiawan Penulis Naskah: Muhammad Dava Arrifa Narator: Muhammad Dava Arrifa Video Editor: Dimas Septian Adiyathama Produser: Adisty Safitri Music: Kurt - Cheel
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kelaas I Juanda, Teguh Tri Susanto menyebut fenomena itu bernama dust devil.
Menurutnya, meski pusaran api itu terlihat kecil namun kuat. Ia menyebut fenomena itu umum terjadi di tanah lapang yang minim hambatan.
Namun menurutnya fenomena dust devil di Bromo berbeda dengan fenomena puting beliung.
Sebelumnya, kebakaran di Bromo terjadi karena dipicu saat sesi pemotretan prewedding.
Kala itu tim fotografer menggunakan flare namun salah satu flare gagal dinyalakan dan meletupkan percikan api.
Sejak itu kawasan savana di Bromo terbakar habis dan sulit dipadamkan.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Video Jurnalis: Kontributor Probolinggo, Ahmad Foisol
Penulis: Andhi Dwi Setiawan
Penulis Naskah: Muhammad Dava Arrifa
Narator: Muhammad Dava Arrifa
Video Editor: Dimas Septian Adiyathama
Produser: Adisty Safitri
Music: Kurt - Cheel
#KebakaranBromo #TornadoApiBromo #Bromo #JernihkanHarapan