NATO Terpecah Usai AS Ingin Kirim Bom Klaster untuk Ukraina
Kompas
Kompas.com - 10/07/2023, 18:37 WIB
NATO terpecah usai AS berencana ingin mengirim bom klaster untuk Ukraina. Langkah itu membuat sekutu AS di NATO menentang keras rencana tersebut.
Selandia Baru, Kanada, dan Spanyol menentang keputusan AS tersebut dan menegaskan bahwa bom klaster akan menyebabkan dampak besar bagi orang tak bersalah.
Meski tak mengkritik AS secara langsung, Inggris menegaskan mereka adalah salah satu dari 123 negara yang menandatangani Konvensi Amunisi Klaster.
Di sisi lain, Jerman yang juga menandatangani Konvensi Amunisi Klaster itu mengatakan bahwa meski mereka tidak akan memberikan senjata itu kepada Ukraina, namun mereka mengerti posisi AS.
Bom klaster atau bom tandan itu dikenal sangat berbahaya dan dilarang digunakan oleh lebih dari 120 negara yang sudah menandatangani perjanjian anti-bom kluster.
Bom klaster biasanya melepaskan banyak bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di area yang luas.
Bom yang tak meledak dapat bertahan di tanah selama bertahun-tahun sebelum meledak.
Meski begitu, Ukraina sendiri telah berjanji tidak akan menggunakan senjata itu di area warga sipil dan mengawasi serta melaporkan penggunaannya.
NATO terpecah usai AS berencana ingin mengirim bom klaster untuk Ukraina. Langkah itu membuat sekutu AS di NATO menentang keras rencana tersebut.
Selandia Baru, Kanada, dan Spanyol menentang keputusan AS tersebut dan menegaskan bahwa bom klaster akan menyebabkan dampak besar bagi orang tak bersalah.
Meski tak mengkritik AS secara langsung, Inggris menegaskan mereka adalah salah satu dari 123 negara yang menandatangani Konvensi Amunisi Klaster.
Di sisi lain, Jerman yang juga menandatangani Konvensi Amunisi Klaster itu mengatakan bahwa meski mereka tidak akan memberikan senjata itu kepada Ukraina, namun mereka mengerti posisi AS.
Bom klaster atau bom tandan itu dikenal sangat berbahaya dan dilarang digunakan oleh lebih dari 120 negara yang sudah menandatangani perjanjian anti-bom kluster.
Bom klaster biasanya melepaskan banyak bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di area yang luas.
Bom yang tak meledak dapat bertahan di tanah selama bertahun-tahun sebelum meledak.
Meski begitu, Ukraina sendiri telah berjanji tidak akan menggunakan senjata itu di area warga sipil dan mengawasi serta melaporkan penggunaannya.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Penulis: Haryo Jati
Penulis Naskah: Putri Aulia
Narator: Putri Aulia
Video Editor: Farah Chaerunniza
Produser: Rose Komala Dewi
Musik: Periphery - Azam Ali
#JernihkanHarapan #NATO #BomKlaster