Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Menhan Ukraina Tolak Proposal Damai dari Indonesia yang Diajukan Prabowo, Mengapa?

Ukraina menolak proposal perdamaian dari Indonesia yang diajukan oleh Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov berpendapat bahwa proposal dari Indonesia aneh.

Menurutnya proposal perdamaian itu terdengar seperti rencana Rusia.

Meski menolak proposal itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, menyebut Ukraina menghargai perhatian pemerintah Indonesia untuk mendorong perdamaian di negaranya.

Ukraina mengakui Indonesia adalah aktor penting di kawasan Asia Tenggara yang saat ini memimpin ASEAN.

Nikolenko menjelaskan bahwa Rusia telah melakukan kejahatan perang, kejahatan terhadap manusia dan tindakan genosida.

Ia menyebut Rusia harus menarik diri dari wilayah Ukraina dan Ukraina harus mengembalikan integritas teritorialnya dalam batas-batas yang diakui secara internasional.

Menurutnya, tidak ada skenario alternatif lain.

Simak selengkapnya dalam video berikut.

Penulis: Aditya Jaya Iswara, Irawan Sapto Adhi

Penulis Naskah: Putri Aulia

Narator: Putri Aulia

Video Editor: Dica Septhian Herlambang

Produser: Ira Gita Natalia Sembiring

Musik: Commander Impulse - DivKid

#JernihkanHarapan #ProposalperdamaianUkraina #InvasiRusiaUkraina

Artikel terkait:

https://www.kompas.com/global/read/2023/06/03/212933670/menhan-ukraina-tolak-proposal-damai-dari-indonesia-yang-diajukan-prabowo

https://www.kompas.com/global/read/2023/06/04/145050470/alasan-ukaina-tolak-proposal-perdamaian-dari-menhan-prabowo

Kembali ke video...
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau