Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Din Syamsuddin Ingatkan Jokowi Jangan Terlalu Sering Campuri Urusan Politik

Ketum PP Muhammadiyah periode 2005-2010, Din Syamsuddin mengingatkan Presiden Jokowi tidak sering mengundang parpol untuk membahas Pilpres 2024.

Menurutnya, kegiatan tersebut bukan merupakan program pemerintah, maupun dalam rangka menjalankan kebijakan nasional.

Din Syamsuddin menilai, kegiatan itu justru menunjukkan Jokowi mengatur secara langsung Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Din saat ditemui di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2023)

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumpulkan 6 ketum parpol di Istana Merdeka, pada Selasa (2/5/2023) lalu.

Enam ketum parpol itu di antaranya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Plt Ketua Umum Muhamad Mardiono, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Simak selengkapnya dalam video berikut.

Video Jurnalis: FIR

Penulis Naskah: Chrisstella Efivania Rosaline

Video Editor: Chrisstella Efivania Rosaline

Produser: Adisty Safitri

Musik: Bay Street Billionaires - Squadda B

#DinSyamsudin #AniesBaswedan #QuoteHighlight #JernihkanHarapan

Kembali ke video...
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau