Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Peringatan Menkop UKM Teten Masduki soal Barang Bekas
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki tidak ingin Indonesia dicap menjadi bangsa pedagang barang bekas.

Pernyataan itu dilontarkan menyusul maraknya aktivitas perdagangan produk busana bekas yang berasal dari luar negeri (impor) atau yang populer dengan istilah thrift.

"Lama-lama kita hanya menjadi pedagang, pedagang barang bekas lagi. Jangan sampai kita hanya jadi bangsa pedagang barang bekas," ujar Teten saat wawancara khusus dengan Kompas.com di kantornya, Senin (20/3/2023).

Teten menyinggung bahwa Indonesia pernah berjaya dalam hal ekspor produk busana, yakni periode 1980 hingga 2000.

Saat itu, Indonesia bisa menjadi penyuplai sepatu olahraga ke pasar dunia. Produk sepatu olahraga Indonesia menguasai sekitar 20 persen pasar dunia.

"Sekarang kita hanya dua persen, Vietnam yang sekarang 22 persen," ujar Teten.

Salah satu penyebab terpuruknya produk busana Indonesia adalah keberadaan produk busana impor, baik yang bekas maupun yang baru.

Simak selengkapnya dalam video berikut.

Video Jurnalis: YOI, Xena Olivia
Video Editor: Carissa Lois Tracy
Produser: Adisty Safitri
Musik: Clean and Dance - An Jone

#Thrift #TetenMasduki #QuoteHighlight #JernihkanHarapan

Kembali ke video...
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau