Menakar Kemungkinan Vladimir Putin Ditangkap ICC, Bisakah Terjadi?
Kompas
Kompas.com - 20/03/2023, 17:59 WIB
Pengadilan Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) mengambil langkah besar dengan mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasi di Ukraina sejak Februari 2022. Putin juga dituduh melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi anak-anak Ukraina ke Rusia.
Lantas apa rintangan utamanya? Pertama dan terpenting: Rusia, seperti juga Amerika Serikat (AS) dan China, juga bukan anggota ICC. ICC dapat mengajukan tuntutan terhadap Putin karena Ukraina telah menerima yurisdiksinya atas situasi saat ini, meskipun Kyiv juga bukan negara anggota ICC. Namun Moskwa menolak surat perintah penangkapan Putin tersebut. Rusia tidak mengekstradisi warganya dalam situasi apa pun.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, "Rusia tidak mengakui yurisdiksi pengadilan ini sehingga dari sudut pandang hukum, keputusan pengadilan ini tidak berlaku.”
Rusia sebenarnya menandatangani Statuta Roma yang menjadi dasar pembentukan ICC, tetapi tidak meratifikasinya menjadi anggota. Pada 2016. Moskwa memutuskan membatalkan persetujuannya atas perintah Putin, setelah ICC melakukan penyelidikan atas perang di Georgia pada 2008.
"Putin tidak mungkin berakhir di pengadilan untuk kejahatan perang "kecuali ada perubahan rezim di Rusia,” kata Cecily Rose, asisten profesor hukum internasional publik di Universitas Leiden.
Pengadilan Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) mengambil langkah besar dengan mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasi di Ukraina sejak Februari 2022. Putin juga dituduh melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi anak-anak Ukraina ke Rusia.
Lantas apa rintangan utamanya? Pertama dan terpenting: Rusia, seperti juga Amerika Serikat (AS) dan China, juga bukan anggota ICC. ICC dapat mengajukan tuntutan terhadap Putin karena Ukraina telah menerima yurisdiksinya atas situasi saat ini, meskipun Kyiv juga bukan negara anggota ICC. Namun Moskwa menolak surat perintah penangkapan Putin tersebut. Rusia tidak mengekstradisi warganya dalam situasi apa pun.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, "Rusia tidak mengakui yurisdiksi pengadilan ini sehingga dari sudut pandang hukum, keputusan pengadilan ini tidak berlaku.”
Rusia sebenarnya menandatangani Statuta Roma yang menjadi dasar pembentukan ICC, tetapi tidak meratifikasinya menjadi anggota. Pada 2016. Moskwa memutuskan membatalkan persetujuannya atas perintah Putin, setelah ICC melakukan penyelidikan atas perang di Georgia pada 2008.
"Putin tidak mungkin berakhir di pengadilan untuk kejahatan perang "kecuali ada perubahan rezim di Rusia,” kata Cecily Rose, asisten profesor hukum internasional publik di Universitas Leiden.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Penulis: Aditya Jaya Iswara, Danur Lambang Pristiandaru, Tito Hilmawan Reditya
Penulis Naskah: Rizkia Shindy
Narator: Putri Aulia
Video Editor: Dina Rahmawati
Produser: Adesari Aviningtyas
Music: Night Theme, David’s Dream, Investigation - shymonmusic
#ICC #VladimirPutin #RusiaUkraina #OhBegitu #JernihkanHarapan #SpesialKompascom