Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia Terpilih yang Pernah Dipenjara 2 Kali

Anwar Ibrahim telah resmi menjadi Perdana menteri (PM) Malaysia. Ia dilantik di Istana Negara pada Kamis (24/11/2022). Dengan demikian kini Anwar Ibrahim telah sah menjadi PM ke-10 Malaysia.

Pria kelahiran 10 Agustus 1947 dari Penang, Malaysia itu diketahui pernah terjerat dua kasus yang mencoreng nama baiknya di kancah poltik Malaysia. Pertama kasus korupsi dan yang kedua terkait asusila yakni sodomi.

Pada September 1998, Anwar dipecat dan memimpin protes publik terhadap Mahathir. Itu adalah awal dari Reformasi, sebuah gerakan perubahan yang bisa mempengaruhi generasi aktivis demokrasi Malaysia. Anwar ditangkap dan akhirnya didakwa melakukan sodomi dan korupsi–tuduhan yang dia bantah dalam persidangan kontroversial berikutnya.

Setelah dibebaskan, ia muncul sebagai ketua de facto dari oposisi yang baru bangkit, yang mencatatkan penampilan kuat dalam pemilu 2008. Namun, klaim sodomi kembali dilontarkan terhadap Anwar pada 2008, yang menurutnya merupakan upaya lain dari pemerintah untuk menyingkirkannya. Pengadilan Tinggi akhirnya membebaskan Anwar dari dakwaan tersebut pada Januari 2012, dengan alasan kurangnya bukti.

Simak selengkapnya dalam video berikut.

Penulis: Kontributor Singapura, Ericssen | Aditya Jaya Iswara

Penulis Naskah: Rizkia Shindy

Narator: Putri Aulia

Video Editor: Dina Rahmawati

Produser: Adesari Aviningtyas

Music: patriotic music - forews music, Galactic Damages

#AnwarIbrahim #Malaysia #OhBegitu #JernihkanHarapan

Kembali ke video...
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com