Jubir Lukas Enembe: Rakyat Tidak dapat Apa-Apa itu Sangat Menyakitkan Hati Kami Pak Mahfud
Kompas
Kompas.com - 26/09/2022, 12:23 WIB
KOMPAS.TV - Juru Bicara Gubernur Papua M Rifai Darus mengungkapkan bahwa pernyataan Mahfud MD soal dana Otsus atau Otonomi Khusus rakyat tidak terserap oleh rakyat Papua menyakitkan, sebab angka kemisikinan dari tahun 2001 hingga saat ini telah menurun serta telah ada banyak pencapaian dalam pembangunan Provinsi.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan, nilai korupsi di Papua sangat besar sehingga sangat merugikan warga Papua.
Di masa Gubernur Enembe, meski ada dana otsus yang besar namun rakyat Papua masih miskin.
Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan Gubernur Papua Lukas Enembe telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Mahfud menjelaskan di masa Gubernur Papua, pemerintah telah mengucurkan dana otsus lebih dari Rp500 triliun, tetapi tidak sampai ke masyarakat.
Mahfud menduga dana otsus tersebut banyak dikorupsi.
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/article/332021/jubir-lukas-enembe-rakyat-tidak-dapat-apa-apa-itu-sangat-menyakitkan-hati-kami-pak-mahfud
KOMPAS.TV - Juru Bicara Gubernur Papua M Rifai Darus mengungkapkan bahwa pernyataan Mahfud MD soal dana Otsus atau Otonomi Khusus rakyat tidak terserap oleh rakyat Papua menyakitkan, sebab angka kemisikinan dari tahun 2001 hingga saat ini telah menurun serta telah ada banyak pencapaian dalam pembangunan Provinsi.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan, nilai korupsi di Papua sangat besar sehingga sangat merugikan warga Papua.
Di masa Gubernur Enembe, meski ada dana otsus yang besar namun rakyat Papua masih miskin.
Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan Gubernur Papua Lukas Enembe telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Mahfud menjelaskan di masa Gubernur Papua, pemerintah telah mengucurkan dana otsus lebih dari Rp500 triliun, tetapi tidak sampai ke masyarakat.
Mahfud menduga dana otsus tersebut banyak dikorupsi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/332021/jubir-lukas-enembe-rakyat-tidak-dapat-apa-apa-itu-sangat-menyakitkan-hati-kami-pak-mahfud