Politisi PDI-P Ingatkan Jubir Istana Hati-Hati Menggunakan Kata
Kompas
Kompas.com - 06/12/2024, 20:31 WIB
PDI-P mengomentari soal Juru Bicara (Jubir) Istana, Adita Irawati, yang menyebut istilah “rakyat jelata” dalam menanggapi hinaan Miftah Maulana ke pedagang es teh, Sunhaji.
“Harus lebih berhati-hati dalam menggunakan diksi, karena diksi dan bahasa yang diucapkan juga mencerminkan bagaimana perspektifnya dalam menghadapi persoalan publik,” kata Juru Bicara PDI-P Seno Bagaskoro kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2024).
Menurut Reno, tidak ada raja dalam konsep demokrasi, sehingga kurang tepat jika mengatakan wong cilik sebagai rakyat jelata.
Dia juga mengatakan bahwa diksi rakyat jelata hanya cocok digunakan untuk sistem kerajaan, bukan demokrasi.
Simak videonya berikut ini.
Video Jurnalis: Dimas Nanda Krisna Penulis Naskah: Dimas Nanda Krisna Video Editor: Dimas Nanda Krisna Produser: Abba Gabrillin
“Harus lebih berhati-hati dalam menggunakan diksi, karena diksi dan bahasa yang diucapkan juga mencerminkan bagaimana perspektifnya dalam menghadapi persoalan publik,” kata Juru Bicara PDI-P Seno Bagaskoro kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2024).
Menurut Reno, tidak ada raja dalam konsep demokrasi, sehingga kurang tepat jika mengatakan wong cilik sebagai rakyat jelata.
Dia juga mengatakan bahwa diksi rakyat jelata hanya cocok digunakan untuk sistem kerajaan, bukan demokrasi.
Simak videonya berikut ini.
Video Jurnalis: Dimas Nanda Krisna
Penulis Naskah: Dimas Nanda Krisna
Video Editor: Dimas Nanda Krisna
Produser: Abba Gabrillin
#miftahmaulana #AditaIrawati #RakyatJelata #VJLab #JernihkanHarapan