Blak-blakan Iqbal Ramadhan soal Dianiaya Aparat Saat Demo Tolak RUU Pilkada di DPR
Kompas
Kompas.com - 30/08/2024, 16:00 WIB
Iqbal Ramadhan menjadi satu dari sederet korban kekerasan aparat saat berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024) lalu.
Anak dari pedangdut Machica Mochtar dan eks Menteri Sekretaris Negara Moerdiono itu mengaku dianiaya saat berupaya menolong temannya.
"Awalnya saya lihat seorang yang mirip dengan teman saya. Saya lihat dia hendak ditangkap ketika menerobos pagar DPR. Jadi saya berinisiatif masuk ke area DPR lewat pagar yang sudah jebol," ujar dia saat ditemui Kompas.com di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2024).
Iqbal mengaku tak bisa tinggal diam saat temannya ditangkap aparat. Sebab, ia memiliki memori kelam perihal ini.
Ia pernah melihat temannya koma karena ditangkap aparat saat berdemonstrasi pada 2019.
Maka, ia berupaya memastikan ke dalam, apakah yang dia lihat merupakan kenalannya.
"Dulu pas 2019 saya punya teman yang menderita koma karena ditangkap lalu mendapat kekerasan dari aparat," tutur dia.
Setelah dicek secara seksama, orang tersebut ternyata bukan teman Iqbal. Ia lantas terjebak di tengah kelompok massa demonstran dan polisi.
Lantaran takut terkena lemparan batu, Iqbal meminta tolong kepada salah satu aparat supaya diperbolehkan keluar dari pagar DPR.
Namun, saat hendak keluar, kali ini ia benar-benar melihat temannya yang ditangkap aparat.
Ia lalu berinisiatif untuk mendampingi rekannya dan seketika terjadilah kekerasan.
Iqbal dan temannya dipaksa melucuti celana yang dikenakan. Mereka lalu dipukul dan ditendang beberapa kali sebelum dibawa ke salah satu ruangan di area Gedung DPR.
"Pas saya meminta untuk bersama teman saya yang ditangkap, kami diminta untuk melepas celana. Setelah itu, saya dijambak, dipukul, dan ditendang," ungkap dia.
Iqbal Ramadhan menjadi satu dari sederet korban kekerasan aparat saat berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024) lalu.
Anak dari pedangdut Machica Mochtar dan eks Menteri Sekretaris Negara Moerdiono itu mengaku dianiaya saat berupaya menolong temannya.
"Awalnya saya lihat seorang yang mirip dengan teman saya. Saya lihat dia hendak ditangkap ketika menerobos pagar DPR. Jadi saya berinisiatif masuk ke area DPR lewat pagar yang sudah jebol," ujar dia saat ditemui Kompas.com di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2024).
Iqbal mengaku tak bisa tinggal diam saat temannya ditangkap aparat. Sebab, ia memiliki memori kelam perihal ini.
Ia pernah melihat temannya koma karena ditangkap aparat saat berdemonstrasi pada 2019.
Maka, ia berupaya memastikan ke dalam, apakah yang dia lihat merupakan kenalannya.
"Dulu pas 2019 saya punya teman yang menderita koma karena ditangkap lalu mendapat kekerasan dari aparat," tutur dia.
Setelah dicek secara seksama, orang tersebut ternyata bukan teman Iqbal. Ia lantas terjebak di tengah kelompok massa demonstran dan polisi.
Lantaran takut terkena lemparan batu, Iqbal meminta tolong kepada salah satu aparat supaya diperbolehkan keluar dari pagar DPR.
Namun, saat hendak keluar, kali ini ia benar-benar melihat temannya yang ditangkap aparat.
Ia lalu berinisiatif untuk mendampingi rekannya dan seketika terjadilah kekerasan.
Iqbal dan temannya dipaksa melucuti celana yang dikenakan. Mereka lalu dipukul dan ditendang beberapa kali sebelum dibawa ke salah satu ruangan di area Gedung DPR.
"Pas saya meminta untuk bersama teman saya yang ditangkap, kami diminta untuk melepas celana. Setelah itu, saya dijambak, dipukul, dan ditendang," ungkap dia.
Penulis Naskah: Dzaky Nurcahyo
Video Jurnalis: Dzaky Nurcahyo
Video Editor: Dzaky Nurcahyo
Produser: Nursita Sari
#IqbalRamadhan #MachicaMochtar #Moerdiono #Demo #DPR #DemoTolakRUUPemilu #JernihkanHarapan