Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Isu Yaqut Cholil Dipecat Partai, Eks Politisi PKB Imbau untuk Tabayyun

Eks Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) AS Hikam menanggapi isu pemecatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dari PKB. Ia menilai, masalah yang ada di antara PKB dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) harus diselesaikan secara tabayyun.

"Kalau menurut saya, kalau istilah saya gunakan tradisi tabayyun antara PBNU dan PKB. Baik di NU maupun PKB untuk bertemu dengan pihak-pihak yang bersengketa secara pribadi-pribadi ini," ujar AS Hikam saat ditemui usai acara Silaturahmi Nasional Kader Penggerak bertema Penerapan Khittah NU dalam Politik Berkebangsaan di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, (21/8/2024).

Lebih lanjut, AS Hikam yang merupakan mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) era Presiden Gus Dur ini mengatakan, tabayyun sebaiknya dilakukan secara diam-diam.

"Nah kalau ini dalam proses tabayyun ya diam-diam dulu lah. Nanti begitu sudah ada keputusan-keputusan baru di-share kepada media dan media tentu berhak membuat opini-opininya, analisis-analisisnya setelah itu," ujarnya.

Informasi selengkapnya dapat disimak dalam video berikut.

Video Jurnalis: Talitha Yumnaa
Penulis Naskah: Talitha Yumnaa
Video Editor: Talitha Yumnaa
Produser: Adil Pradipta

#JernihkanHarapan

Kembali ke video...
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau