Sudah 10 Jam, Kebakaran yang Hanguskan Ratusan Rumah di Manggarai Belum Padam 100 Persen
Kompas
Kompas.com - 13/08/2024, 15:05 WIB
Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2024) dini hari.
Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Triyanto mengatakan, api belum 100 persen padam meski kebakaran telah terjadi lebih dari 10 jam.
"Untuk tahapan (pemadaman), sekarang ini dalam tahapan pendinginan, jadi kami belum nyatakan selesai secara keseluruhan," ujar dia kepada wartawan di lokasi.
Triyanto menyebut, pihaknya telah berjibaku melawan si jago merah sejak pukul 02.30 WIB.
Sementara itu, tahap pendinginan dimulai sejak pukul 06.37 WIB sampai saat ini.
Kata Triyanto, minimnya sumber air menjadi masalah utama pemadaman.
Sumber air terdekat disebut memiliki debit air minim, sehingga pemadam kesulitan memadamkan api.
Selain itu, rapatnya permukiman penduduk menjadi kesulitan tersendiri bagi pemadam.
"Ya memang kendalanya padat hunian. Lalu debit airnya kecil, jadi kami harus bendung dulu airnya," imbuh dia.
Di lain sisi, Pantauan Kompas.com di lokasi, asap masih mengepul di beberapa titik.
Teriknya sinar matahari dan material yang mudah terbakar di lokasi membuat bara api kembali menyala.
Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2024) dini hari.
Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Triyanto mengatakan, api belum 100 persen padam meski kebakaran telah terjadi lebih dari 10 jam.
"Untuk tahapan (pemadaman), sekarang ini dalam tahapan pendinginan, jadi kami belum nyatakan selesai secara keseluruhan," ujar dia kepada wartawan di lokasi.
Triyanto menyebut, pihaknya telah berjibaku melawan si jago merah sejak pukul 02.30 WIB.
Sementara itu, tahap pendinginan dimulai sejak pukul 06.37 WIB sampai saat ini.
Kata Triyanto, minimnya sumber air menjadi masalah utama pemadaman.
Sumber air terdekat disebut memiliki debit air minim, sehingga pemadam kesulitan memadamkan api.
Selain itu, rapatnya permukiman penduduk menjadi kesulitan tersendiri bagi pemadam.
"Ya memang kendalanya padat hunian. Lalu debit airnya kecil, jadi kami harus bendung dulu airnya," imbuh dia.
Di lain sisi, Pantauan Kompas.com di lokasi, asap masih mengepul di beberapa titik.
Teriknya sinar matahari dan material yang mudah terbakar di lokasi membuat bara api kembali menyala.
Simak selengkapnya dalam video berikut ini.
Penulis Naskah: Dzaky Nurcahyo
Video Jurnalis: Dzaky Nurcahyo
Video Editor: Dzaky Nurcahyo
Produser: Nursita Sari
#kebakaran #KebakaranManggarai #Manggarai #JernihkanHarapan