Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ketum PBNU Curiga Pembentukan Pansus Haji Muncul dari Masalah Pribadi

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengaku heran dengan pembentukan panitia khusus (pansus) haji di DPR.

Hal itu disampaikan oleh Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf usai rapat pleno PBNU di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (28/7/2024).

Yahya mengatakan, ia curiga pembentukan pansus itu dilatarbelakangi oleh masalah pribadi untuk menyerang NU.

Ia turut menyebut kecurigaannya jika pansus ini berkaitan dengan adiknya, Yaqut Cholil Qoumas yang saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Agama, dengan NU menjadi target utama.

Menurutnya, tidak ada yang bisa dijadikan alasan cukup terhadap pembentukan pansus ini.

Sebagai informasi, DPR meresmikan pembentukan Pansus Haji 2024 dalam rapat paripurna pada Selasa (10/7/2024).

Ada sejumlah masalah dalam pelaksanaan ibadah haji 2024 yang akan dibahas oleh pansus, antara lain, penyalahgunaan kuota haji tambahan, keterlambatan penerbangan jemaah haji, hingga buruknya layanan bagi jemaah haji di Arafah, Muzalifah, dan Mina.

Simak selengkapnya dalam tayangan berikut ini.

Video Jurnalis: Xena Olivia
Penulis Naskah: Xena Olivia
Produser: Ervan Yudhi Tri Atmoko
Video Editor: Xena Olivia

#PBNU #PansusHaji #DPR #GusYahya #JernihkanHarapan

Kembali ke video...
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau