Jokowi: Ekonomi Kita Tumbuh 5,11 Persen, Patut Bersyukur
Kompas
Kompas.com - 10/07/2024, 13:11 WIB
Presiden Joko Widodo mengatakan, perekonomian Indonesia masih mengalami pertumbuhan sebesar 5,11 persen pada kuartal pertama 2024.
Jokowi menyampaikan hal ini saat membuka acara APKASI OTONOMI Expo di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024).
Menurut Jokowi, pertumbuhan ini positif di tengah situasi berbagai negara yang mengalami krisis keuangan dan ekonomi.
Sehingga, situasi ekonomi Indonesia saat ini perlu disyukuri.
Selain itu, Presiden juga menyebut angka inflasi nasional bisa dikendalikan pada kisaran 2,5 persen per Juni 2024.
Kepala Negara memuji capaian pengendali inflasi bisa terlaksana karena upaya dari para kepala daerah dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Terkait dengan angka inflasi ini, Presiden Jokowi kemudian menyinggung Turki dan Argentina yang disebutnya mengalami inflasi mengerikan.
Oleh karenanya, Kepala Negara mengingatkan bahwa ke depannya kompetisi antarnegara di dunia bukan lagi antara negara besar dan negara kecil, melainkan negara yang cepat dengan negara lamban. Kecepatan bisa diukur dari pelayanan kepada masyarakat maupun mobilitas barang dan orang.
Presiden Joko Widodo mengatakan, perekonomian Indonesia masih mengalami pertumbuhan sebesar 5,11 persen pada kuartal pertama 2024.
Jokowi menyampaikan hal ini saat membuka acara APKASI OTONOMI Expo di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024).
Menurut Jokowi, pertumbuhan ini positif di tengah situasi berbagai negara yang mengalami krisis keuangan dan ekonomi.
Sehingga, situasi ekonomi Indonesia saat ini perlu disyukuri.
Selain itu, Presiden juga menyebut angka inflasi nasional bisa dikendalikan pada kisaran 2,5 persen per Juni 2024.
Kepala Negara memuji capaian pengendali inflasi bisa terlaksana karena upaya dari para kepala daerah dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Terkait dengan angka inflasi ini, Presiden Jokowi kemudian menyinggung Turki dan Argentina yang disebutnya mengalami inflasi mengerikan.
Oleh karenanya, Kepala Negara mengingatkan bahwa ke depannya kompetisi antarnegara di dunia bukan lagi antara negara besar dan negara kecil, melainkan negara yang cepat dengan negara lamban. Kecepatan bisa diukur dari pelayanan kepada masyarakat maupun mobilitas barang dan orang.
Simak selengkapnya dalam video berikut ini.
Penulis: Dian Erika Nugraheny
Video Jurnalis: Xena Olivia
Penulis Naskah: Xena Olivia
Produser: Nursita Sari
Video Editor: Xena Olivia
#PresidenJokowi #EkonomiIndonesia #PertumbuhanEkonomi #JernihkanHarapan