Sri Mulyani Beberkan Penyebab Nilai Tukar Rupiah Terus Alami Tekanan
Kompas
Kompas.com - 27/06/2024, 19:13 WIB
Nilai tukar rupiah selama beberapa bulan terakhir, tengah dalam posisi tertekan oleh dollar AS. Bendahara negara menjelaskan, tekanan terhadap rupiah datang dari arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).
Tingkat suku bunga The Fed, Fed Fund Rate, di level 5,5 persen diproyeksi belum akan turun dalam waktu dekat.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, sampai dengan pengujung Mei 2024, nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.431 per dollar AS.
Nilai ini telah terdepresiasi 6,58 persen dari posisi awal tahun 2024. Lalu, apa yang menyebabkan nilai tukar rupiah tertekan?
Nilai tukar rupiah selama beberapa bulan terakhir, tengah dalam posisi tertekan oleh dollar AS. Bendahara negara menjelaskan, tekanan terhadap rupiah datang dari arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).
Tingkat suku bunga The Fed, Fed Fund Rate, di level 5,5 persen diproyeksi belum akan turun dalam waktu dekat.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, sampai dengan pengujung Mei 2024, nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.431 per dollar AS.
Nilai ini telah terdepresiasi 6,58 persen dari posisi awal tahun 2024. Lalu, apa yang menyebabkan nilai tukar rupiah tertekan?
Simak penjelasan Sri Mulyani dalam video berikut.
Penulis: Rully R. Ramli
Penulis Naskah: Arini Kusuma Jati
Narator: Arini Kusuma Jati
Video Editor:Arini Kusuma Jati
Produser: Abba Gabrillin
Music by Metro - Yung Logos
#NilaiTukarRupiahTertekan #SriMulyani #JernihkanHarapan
Artikel terkait:
https://money.kompas.com/read/2024/06/27/123900826/sri-mulyani-beberkan-penyebab-rupiah-tertekan