Rupiah Tembus Angka Rp 16.400 per Dollar AS, Ini Bahayanya
Kompas
Kompas.com - 18/06/2024, 19:56 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus melemah dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data Google Finance pada Selasa (18/6/2024), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kini berada pada angka Rp 16.410.
Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Eddy Junarsin menuturkan, peningkatan kurs dollar AS ke rupiah akan lebih mengkhawatirkan jika melewati Rp 16.500.
"Bahaya (kurs dollar AS ke rupiah) Rp 16.500 itu secara teknis dan ekonomis tidak apa-apa karena bisa menguat lagi. Namun secara psikologis berbahaya," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (13/6/2024).
Jika mencapai angka itu, nilai tukar dollar AS terhadap rupiah akan lebih mudah naik melampaui Rp 16.500 dibandingkan sebelumnya.
Lantas, apa penyebab dollar AS terhadap rupiah terus meningkat?
Simak selengkapnya dalam video berikut!
Penulis: Erwin Rachmi Puspapertiwi, Ahmad Naufal Dzulfaroh Penulis Naskah: Nabilah Safirah Video Editor: Nabilah Safirah Produser: Adisty Safitri Musik: Nine Lives - Unicorn Heads
Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Eddy Junarsin menuturkan, peningkatan kurs dollar AS ke rupiah akan lebih mengkhawatirkan jika melewati Rp 16.500.
"Bahaya (kurs dollar AS ke rupiah) Rp 16.500 itu secara teknis dan ekonomis tidak apa-apa karena bisa menguat lagi. Namun secara psikologis berbahaya," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (13/6/2024).
Jika mencapai angka itu, nilai tukar dollar AS terhadap rupiah akan lebih mudah naik melampaui Rp 16.500 dibandingkan sebelumnya.
Lantas, apa penyebab dollar AS terhadap rupiah terus meningkat?
Simak selengkapnya dalam video berikut!
Penulis: Erwin Rachmi Puspapertiwi, Ahmad Naufal Dzulfaroh
Penulis Naskah: Nabilah Safirah
Video Editor: Nabilah Safirah
Produser: Adisty Safitri
Musik: Nine Lives - Unicorn Heads
#Rupiah #NilaiTukarRupiahMelemah #DollarAS #KursRupiahMelemah #JernihkanHarapan
Artikel Terkait: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/18/160000065/rupiah-tembus-angka-rp-16.400-per-dollar-as-ini-penyebab-dan-bahaya-yang