Kubu Anies Kaget Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Memihak
Kompas
Kompas.com - 24/01/2024, 18:44 WIB
Co-Kapten Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Sudirman Said mengaku kaget saat mendengar pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan seorang kepala negara boleh memihak serta ikut berkampanye, Rabu (24/1/2024).
Sudirman mengatakan, seharusnya seorang Presiden Joko Widodo yang mempunyai kewenangan publik paling tinggi, mengabdikan hidupnya untuk rakyat dan tidak memihak kepada salah satu parpol atau kandidat tertentu.
Yang dikhawatirkan adalah kewenangan publik itu digunakan untuk berpihak atau punya preferensi pada partai atau kandidat tertentu, ujar Sudirman di Rumah Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan.
Sudirman mengatakan, pihaknya khawatir jika pernyataan Jokowi itu digunakan sebagai alasan para menteri di kabinetnya untuk berkampanye.
Kami sangat prihatin apabila sikap itu dikatakan seperti didakwakan, seperti menteri mau kampanye, silahkan, saya nanti juga mau kampanye begitu, kata Sudirman.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, seorang presiden boleh berkampanye dalam pemilihan umum (pemilu).
Selain itu, menurut Jokowi, seorang presiden juga boleh memihak kepada calon tertentu dalam kontestasi pesta demokrasi.
"Yang penting, presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. (Jadi) boleh (presiden kampanye)," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu.
Co-Kapten Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Sudirman Said mengaku kaget saat mendengar pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan seorang kepala negara boleh memihak serta ikut berkampanye, Rabu (24/1/2024).
Sudirman mengatakan, seharusnya seorang Presiden Joko Widodo yang mempunyai kewenangan publik paling tinggi, mengabdikan hidupnya untuk rakyat dan tidak memihak kepada salah satu parpol atau kandidat tertentu.
Yang dikhawatirkan adalah kewenangan publik itu digunakan untuk berpihak atau punya preferensi pada partai atau kandidat tertentu, ujar Sudirman di Rumah Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan.
Sudirman mengatakan, pihaknya khawatir jika pernyataan Jokowi itu digunakan sebagai alasan para menteri di kabinetnya untuk berkampanye.
Kami sangat prihatin apabila sikap itu dikatakan seperti didakwakan, seperti menteri mau kampanye, silahkan, saya nanti juga mau kampanye begitu, kata Sudirman.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, seorang presiden boleh berkampanye dalam pemilihan umum (pemilu).
Selain itu, menurut Jokowi, seorang presiden juga boleh memihak kepada calon tertentu dalam kontestasi pesta demokrasi.
"Yang penting, presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. (Jadi) boleh (presiden kampanye)," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu.
Simak selengkapnya dalam video berikut ini.
Video Jurnalis: Syalutan Ilham
Penulis Naskah: Syalutan Ilham
Produser: Bagus Santosa
Video Editor: Syalutan Ilham
#AniesMuhaimin #PresidenJokowi #JernihkanHarapan #jernihmemilih