Jokowi Sebut Pemilu Banyak Drama, Fahri Hamzah Ungkap Faktornya
Kompas
Kompas.com - 09/11/2023, 15:57 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut ada dua alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 banyak drama dan mirip sinetron. "Pertama-tama karena kita tidak menata sistemnya secara disiplin, yang kedua kita tidak menata jadwalnya secara disiplin," ujar Fahri dalam talkshow Partai Gelora, dikutip Kompas.com Kamis (9/11/2023).
Fahri mengatakan, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengenal partai-partai baru karena tidak ada sistem yang memfasilitasi perdebatan antara partai. Selain itu, para Ketua Umum Partai saat ini tidak diberikan tempat untuk menyampaikan gagasan mereka secara resmi. Dalam ranah publik, para Ketum Partai ini lebih dominan terlihat sebagai elit politik yang mengatur para kadernya yang berada di jabatan publik untuk ikut cawe-cawe dalam pemenangan politik.
Di sisi lain, kata Fahri, para calon legislatif yang kini berkontestasi dalam Pemilu 2024 tidak diberikan panggung perdebatan. Hanya calon presiden dan calon wakil presiden saja yang diberikan kesempatan berdebat gagasan sehingga pala calon legislatif menggunakan cara-cara dramatis untuk menggaet suara rakyat.
Simak berita selengkapnya dalam video berikut!
Jurnalis Video: NIS, YOI, FIR Penulis : Singgih Wiryono Penulis Naskah: Rizkia Shindy Narator: Rizkia Shindy Video Editor: Rizkia Shindy Produser: Yusuf Reza Permadi
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut ada dua alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 banyak drama dan mirip sinetron. "Pertama-tama karena kita tidak menata sistemnya secara disiplin, yang kedua kita tidak menata jadwalnya secara disiplin," ujar Fahri dalam talkshow Partai Gelora, dikutip Kompas.com Kamis (9/11/2023).
Fahri mengatakan, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengenal partai-partai baru karena tidak ada sistem yang memfasilitasi perdebatan antara partai. Selain itu, para Ketua Umum Partai saat ini tidak diberikan tempat untuk menyampaikan gagasan mereka secara resmi. Dalam ranah publik, para Ketum Partai ini lebih dominan terlihat sebagai elit politik yang mengatur para kadernya yang berada di jabatan publik untuk ikut cawe-cawe dalam pemenangan politik.
Di sisi lain, kata Fahri, para calon legislatif yang kini berkontestasi dalam Pemilu 2024 tidak diberikan panggung perdebatan. Hanya calon presiden dan calon wakil presiden saja yang diberikan kesempatan berdebat gagasan sehingga pala calon legislatif menggunakan cara-cara dramatis untuk menggaet suara rakyat.
Simak berita selengkapnya dalam video berikut!
Jurnalis Video: NIS, YOI, FIR
Penulis : Singgih Wiryono
Penulis Naskah: Rizkia Shindy
Narator: Rizkia Shindy
Video Editor: Rizkia Shindy
Produser: Yusuf Reza Permadi
Musik: Poisoned Rose - Aakash Gandhi
#FahriHamzah #Jokowi #PDIP #JernihkanHarapan