Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Desak PBB Gelar Pertemuan Darurat untuk Bahas Pertempuran di Sudan

news
20 April 2023, 20:53 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia berharap agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) segera bertindak untuk mengantisipasi konflik di Sudan yang semakin panas lewat jeda kemanusiaan. 


"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera melakukan pertemuan darurat untuk membahas dilakukannya jeda kemanusiaan," tegas Menlu dalam konferensi pers, Kamis (20/4/2023). 


"Jeda kemanusiaan sangat penting saat ini. Tanpa jeda kemanusiaan, kita sangat sulit melakukan evakuasi dan melakukan bantuan kemanusiaan," lanjutnya. 


Berdasarkan data KBRI, terdapat 1.209 warga negara Indonesia (WNI) yang tercatat berada di Sudan dan mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum, dan sebagian di Wad Madani, dan Port Sudan. 


Dalam kesempatan yang sama, Kemenlu mengeklaim semua WNI berada dalam kondisi aman, namun upaya distribusi logistik serta evakuasi menemui tantangan berat seiring dengan eskalasi pertempuran di Sudan. 


Menlu juga mengatakan, Tim Pelindungan WNI dari KBRI Khartoum sejauh ini telah berhasil mengevakuasi 43 WNI yang terjebak di lokasi pertempuran ke safe house di KBRI Khartoum. 


Dengan status keamanan Siaga 1, Retno menjelaskan bahwa persiapan evakuasi terus dimatangkan sambil menunggu saat tepat untuk dapat melakukan evakuasi dengan terus mempertimbangkan keselamatan WNI. 


Ia pun menegaskan, keselamatan menjadi prioritas, bukan hanya bagi WNI di Sudan, melainkan juga para staf KBRI di sana. 


Informasi selengkapnya dapat disimak dalam video berikut. 


Penulis Naskah: Talitha Yumnaa

Video Editor: Talitha Yumnaa 

Produser: Okky Mahdi Yasser 


#JernihkanHarapan #Sudan #Kemenlu

Jelajahi Tentang

Kompas.com Play

Lihat Semua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Tulis komentar Anda...
Video Terkini
Jelajahi