Sayangnya, ahli diet justru berkata, beras merah tidak selalu menjadi pilihan terbaik.
Lantas, mana yang lebih baik? Nasi merah atau nasi putih?
Beras putih mengalami pemrosesan yang lebih kompleks, sehingga bagian endosperm yang mengandung banyak gizi hilang.
Dibandingkan beras putih, beras merah lebih banyak mengandung serat, mangan, magnesium, niasin, fosfor, dan vitamin B1.
Dengan kandungan gizinya yang lengkap itu, nasi merah mampu menurunkan kadar kolesterol, risiko penyakit jantung, dan diabetes.
Nasi merah juga mengandung karbohidrat kompleks yang membantu mengelola kolesterol dan menurunkan berat badan.
“Nasi merah akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mengelola napsu makan,” ujar ahli diet, Beth Czerwony.
Sayangnya, nasi merah mengandung arsenik. Paparan arsenik berlebihan dalam tubuh bisa mengganggu fungsi jantung, mata, pernapasan, hingga memicu kanker.
Sebaliknya, tak selamanya nasi putih berbahaya untuk kesehatan, hanya saja kita memang perlu mengonsumsinya dalam jumlah wajar.
Sebab, indeks glikemik nasi putih sedikit tinggi, yaitu 64, jika dikonsumsi terlalu banyak bisa meningkatkan risiko diabetes.
Kedua jenis nasi itu pada dasarnya mendatangkan manfaat bagi kesehatan, tetapi kuantitas yang berlebihan dapat menangkal manfaatnya.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
-----------------------------------------------------
Sumber footage: Pexels, Shutterstock
Sumber berita: Gloria Setyvani Putri
Penulis naskah: Dino Oktaviano
Video editor: Antonius Aditya Mahendra
Produser: Dino Oktaviano
Musik: Your Suggestions - Unicorn Heads
-----------------------------------------------------
#imajikompascom #kompascom #nasimerah #nasiputih #nasimerahvsnasiputih