Penyebab fenomena ini adalah keberadaan bibit siklon tropis 94W di perairan timur Filipina dengan kecepatan angin maksimal mencapai 28 km/jam dan tekanan udara minimum 1009 hPa.
Meski diperkirakan akan melemah dalam waktu 24 jam, bibit siklon ini bisa meningkatkan pembentukan awan hujan serta gelombang laut yang lebih tinggi.
Area yang rawan terjadi konvergensi udara, yaitu pertemuan aliran angin yang dapat memicu terbentuknya awan hujan, teridentifikasi memanjang dari Selat Malaka menuju Aceh, hingga wilayah Papua.
Hal serupa juga terdeteksi di Laut Arafuru dan sebagian Samudera Hindia, mengindikasikan risiko yang sama.
Simak berita selengkapnya dalam video berikut!
Penulis Naskah: Rizkia Shindy
Narator: Rizkia Shindy
Video Editor: Menika Ambar Sari
Produser: Firzha Ananda Putri
Musik:Glimpsing Infinity - Asher Fulero
#BMKG #CuacaEkstrem #JernihkanHarapan